1 Juli 2009

Embun Pagi Perwami DKI






by Heru B. Arifin
EMBUN pagi. Embun itu mengawali pagi. Ia akan menjadi sekutu aktivitas hari. Ia akan menjadi penentu ke manakah hari akan menjadi. Embun pagi akan berisik untuk menentukan langkah-langkah penting mentari, hingga terbenam di peraduannya. Embun pagi akan mengawali semua aktivitas manusia sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Perwami DKI merupakan sebuah wadah baru bagi aktivis jurnalis Indonesia. Perwami merupakan singkatan dari Persatuan Wartawan Multimedia Indonesia. Wadah ini hadir seperti embun pagi. Ia akan datang mesti tidak diundang. Karena mau tidak mau organisasi wartawan atau jurnalis merupakan kebutuhan yang akan selalu datang dan diperlukan jurnalis Indonesia. Organisasi profesi ini akan menjadi pagar yang memberi perlindungan jurnalis dan menentukan arah aktivitas sehari-hari dalam mlakukan kegiatan jurnalistik dengan rambu-rambu pedoman jurnalistik dan kode etik wartawan Indonesia.
Perwami DKI merupakan bagian integral dari organisasi profesi bernama PERWAMI. Ia bukan hanya cabang tetapi merupakan denyut nadi bagi kelangsungan hidup Perwami itu sendiri. Ia akan menjadi tulang punggung agar gerak organisasi ini terus hidup tanpa redup, terus bersinar tanpa cela, dan terus memandu anggotanya agar tetap profesional dan bermutu. Dengan pedoman pilar-pilar prosedur dan kaidah jurnalisme serta kode etik wartawan, Perwami DKI memiliki visi meningkatkan mutu dan profesionalisme jurnalis. Visi inilah yang akan melandasi semua program dan aktivitas sehari-hari Perwami DKI.
Sejumlah program telah disusun Perwami DKI. Program terpenting adalah pelatihan jurnalisme. Pelatihan ini tidak hanya melatih jurnalis untuk lebih memahami teori dan prosedur jurnalistik. Lebih dari itu, pelatihan ini akan menjawab semua tantangan dan praktik jurnalisme kekinian yang perlu segera mendapatan penyikapan agar praktik-praktik jurnalisme tetap dalam koridor pilar-pilar dan landasan teori dan pedoman ilmu jurnalistik, tidak menyimpang dari kode etik jurnalistik dan kode etik Perwami. Inilah pentignya pelatihan. Dalam setahun program pelatihan ini akan diadakan minimal dua kali.
Selain pelatihan, peningkatan mutu dan profesionalisme juga dilakukan dengan melakukan diskusi, workshop, talkshow, dan kegiatan-kegiatan lain dengan meningkatakan wawasan dan pengetahuan terhadap ilmu jurnalistik, wacana dan praktik jurnalisme modern, hingga kaidah hukum yang melindungi dan mungkin menganca kebebasan pers.
Program terpenting lainnya adalah melakukan perlindungan dan pelayanan terhadap jurnalis, anggota Perwami. Perlindungan dari ancaman tindak kekerasan, baik kekerasan pemilik modal maupun kekerasan masyarakat dan aparat pemerintahan. Program perlindungan juga dimaksudkan untuk melindungi jurnalis, anggota Perwami DKI, dari ancaman hukuman terkait tugas-tugas jurnalistiknya.
Program pelayanan dilakukan denga menggagas peningkatan kualitas hidup setiap jurnalis, anggota Perwami DKI. Peningkatan kualitas hidup meliputi kenaikan gaji, pemberian bonus tahunan, pemberian tunjangan hari raya, tunjangan makan, transportasi, asuransi kesehatan dan asuransi jiwa, dan jaminan hari tua, serta tunjangan-tunjangan lain yang menyertai tugas jurnalis, anggota Perwami DKI.
Tiga porgram ini merupakan PILAR penting program kerja Perwami DKI. Ibarat embun pagi, tiga pilar ini akan menjadi landasan aktivitas dan kegiatan Perwami DKI dalam melangkah dan menggerakan organisasi.
Jakarta, Juni 2009
Ketua Perwami DKI
Heru B. Arifin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar