20 November 2009

Hasil Konvensi Perwami Yogyakarta

Hasil Konvensi Perwami Yogyakarta

1. Membentuk Panitia Ad Hoc beranggotakan empat orang dalam rangka penyusunan Kode Etik Perwami

2. Menginstruksikan kepada pengurus PD Perwami memverifikasi anggotanya serta merekrut anggota baru di luar KMB

3. PP Perwami segera melakukan audiensi dengan Dewan Pers untuk memperjelas status keanggotaan Perwami di Dewan Pers

4. Menggelar Kegiatan HUT Perwami pada 9 November 2010

5. Rakernas Perwami digelar di Aceh pada November 2010


ttd Mengetahui

Sekjen PP Perwami Ketua Umum PP Perwami

Nikson Made Nariana

19 November 2009

Konvensi Nasional Wartawan Multimedia

Perwami Fokus Meningkatkan Mutu dan Profesionalisme Wartawan

YOGYAKARTA- Persatuan Wartawan Multimedia Indonesia (Perwami) mengadakan Konvensi Wartawan Multimedia bertajuk Menghadapi Persaingan Media Online di Era Global di Hotel Sahid Raya Yogyakarta, 20 November 2009. Ketua Umum Perwami Made Nariana menyatakan Perwami menghadapi tantangan besar dalam era globalisasi negara ini. "Meskipun masih baru, saya berharap Perwami ini akan menjadi salah satu organisasi pers yang diakui oleh Dewan Pers," tegasnya, Jumat (20/11/09).

Perwami akan fokus di dunia pendidikan, yaitu meningkatkan mutu dan profesionalisme wartawan. "Kita mengerjakan program sederhana tetapi penting yaitu meningkatkan mutu dan profesionalisme. Kegiatan lain bisa kita laksanakan beriringan," tegas dia.

Dalam kesempatan itu, Nariana memuji kegiatan PD Perwami NTB yang telah menjalin kerja sama dengan sejumlah elemen di NTB, baik ke pemerintah maupun organisasi jurnalis lainnya. Nariana mengaku NTB bisa menjadi contoh PD Perwami lainnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Kehormatan PP Perwami Widminarko menyatakan tugas penting Dewan Kehormatan PP Perwami adalah mengawasi praktik jurnalistik anggota Perwami di seluruh Indonesia. "Anggota Perwami dalam menjalankan tugasnya harus sejalan dengan kode etik Perwami. KIta sudah mempunyai kode etik dan harus kita laksanakan," tegasnya. (her)




11 Agustus 2009

Perwami Lulus Verifikasi Dewan Pers


Wikrama Iryans Abidin duduk dengan tenang di kursi Perwami DKI, sore ini (11/8/09). Napasnya teratur, meski tubuhnya subur. "Saya sering jalan," katanya, ketika menuruni tangga. Untuk ukuran seusianya, Wikrama tampak kokoh. Ia datang bersama Set Dewan Pers Furqon. Keduanya sering menebar senyum. Wikrama melihat blog yang cahayanya muncrat dari in focus. "Bapak kelihatan masih muda," Ketua Perwami DKI Heru B. Arifin bersuara menyergap kebekuan.



Wikrama datang dengan tujuan melakukan verifikasi cabang Perwami DKI. Inilah cabang kesepuluh yang diverifikasi oleh Dewan Pers. "Perwami secara prinsip sudah memenuhi persyaratan. Kedatangan kami untuk melihat secara langsung secara fisik keberadaan Perwami DKI," tambahnya.

Perwami DKI berada di Jakarta dengan alamat Jalan Palmerah Barat 21 F, lantai 2, Jakarta Pusat. Perwami memiliki nomor telepon tetap 021 5357603 (pesawat 215), fax 021 5357605, email: perwamidki@yahoo.co.id, dan blog http://www.perwami-dki.blogspot.com/. Secara fisik Perwami DKI memiliki gedung yangs angat representatif lengkap dengan petugas kesekretariatan, Kade Suryati dan Kadek Sri, Edi dan Komar. Merekalah yang menjadi tangan dan kaki Perwami sehari-hari untuk memberishkan kantor, mengetik surat-menyurat, menelepon lembaga-lembaga lain, dan kegiatan kesekretariatan lainnya.


Perwami DKI digawangi oleh wartawan-wartawan muda. Heru B. Arifin, wartawan pemenang penghargaan AJI tahun 2002, dengan liputan "Soeharto Sehat" itu dipercaya sebagai ketuanya. Sekretaris dipegang Tanti, Kadep Pendiklat Hardianto, Kadep Organisai dan KAder Ahmadi Supriyanto, Kadep Advokasi, Hukum, dan HAM Ahmad Nasrudin, Kadep Kesejahteraan Indu Pradono Adi, dan Kadep Publikasi dan Komunikasi Asep Djamalihuddin.

Setelah bertutur cukup banyak, Wikrama mempersilakan Furqon untuk mengisi daftar verifikasi. Dengan membolak-balikkan sejumlah dokumen, termasuk "menyita" dokumen yang sudah dipersiakan Perwami DKI, Furqon meminta Wikrama untuk meneken surat pengesahan verifikasi Perwami Cabang DKI Jakarta. Dengan cekatan Wikrama memegang balpoint dengan tangan kirinya dan sstt... tanda tangan sudah dibubuhkan lengkap dengan nama panjangnya Wikrama Iryans Abidin.


"Ada tiga organisasi jurnalis yang minta diverifikasi. Satu di antaranya Perwami dan kemungkinan besar akan lulus karena semua persyaratan telah dipeuhi dan secara kualitatif cukup baik. Dua lainnya, satu tidak akan kami rekomendasi atau tidak kami nyatakan lulus karena wartawannya tidak jelas, meskipun mereka memenui syarat seperti dalam UU," Wikrama melontarkan statement.


Selanjutnya, Wikrama menguraikan, Dewan Pers segera mempersiapkan pemilihan anggota baru pada 2010. Ada tiga elemen dalam Dewan Pers, yakni Jurnalis, Industri Pers, dan tokoh Masyarakat. Setiap elemen mengirimkan tiga wakilnya. Jadi, nanti akan terpilih sembilan anggota Dewan Pers. Tim Badan Pekerja akan segera dibentuk. Setiap anggota memiliki hak pilih kecuali yang akan maju lagi sebagai anggota untuk kedua kalinya. "Hanya ada 6 orang yang kemungkinan maju lagi. Tiga lainnya, Pak Leo (Leo Batubara), Ichlasus Amal (Ketua Dewan Pers) dan saya tidak akan maju. Saya akan sekolah lagi. Sementara Pak Leo dan Pak Ichlasul amal sudah dua kali menjadi anggota. Mereka hanya dibatasi dua kali saja," katanya menerangkan. "Kalau Pak Satria mau maju lagi, ia harus baik-baik dengan saya, karena saya punya stau suara haa haaa," ujarnya berseloroh.


Yang berhak memilih anggota Dewan Pers adalah organisasi jurnalis, organisasi industri pers dan anggota Dewan Pers yang tidak maju dalam pemilihan. "Mereka inilah yang menentukan wajah Dewan Pers ke depan," katanya. Menurutnya, Dewan Pers harus tetap independen, tidak hanya berpihak kepada jurnalis saja, industri pers saja, atau rakyat saja. "Kalau Dewan Pers hanya berpihak kepada rakyat, maka Dewan Pers tak ubahnya NGO," paparnya. Itu sebabnya, Dewan Pers harus independen.

Wikrama kemudian meminta Perwami DKI mengadakan pelatihan-pelatihan dan diskusi-diskusi untuk memajuan organisasi ini.


Ketua Perwami DKI Heru B. Arifin menyatakan Perwami DKI fokus pada dua isu penting yang selama ini diabaikan banyak organsiasi jurnalis di Indonesia, yakni peningkatan mutu dan profesionalisme. Peningkatan mutu artinya jurnalis harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai jurnalis. Profesional artinya selain memiliki kompetensi, memahami dan melaksanakan kaidah dan prinsip jurnalistik dalam menjalankan tugas dan fungsinya, dan menghormati kode etikjurnalistik. "Profesional juga bisa diartikan bahwa jurnalis harus menerima hak pembayaran gaji sesuai kemampuannya," tegas Heru B. Arifin, yang dibenarkan Wikrama. (her)

1 Juli 2009

Embun Pagi Perwami DKI






by Heru B. Arifin
EMBUN pagi. Embun itu mengawali pagi. Ia akan menjadi sekutu aktivitas hari. Ia akan menjadi penentu ke manakah hari akan menjadi. Embun pagi akan berisik untuk menentukan langkah-langkah penting mentari, hingga terbenam di peraduannya. Embun pagi akan mengawali semua aktivitas manusia sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Perwami DKI merupakan sebuah wadah baru bagi aktivis jurnalis Indonesia. Perwami merupakan singkatan dari Persatuan Wartawan Multimedia Indonesia. Wadah ini hadir seperti embun pagi. Ia akan datang mesti tidak diundang. Karena mau tidak mau organisasi wartawan atau jurnalis merupakan kebutuhan yang akan selalu datang dan diperlukan jurnalis Indonesia. Organisasi profesi ini akan menjadi pagar yang memberi perlindungan jurnalis dan menentukan arah aktivitas sehari-hari dalam mlakukan kegiatan jurnalistik dengan rambu-rambu pedoman jurnalistik dan kode etik wartawan Indonesia.
Perwami DKI merupakan bagian integral dari organisasi profesi bernama PERWAMI. Ia bukan hanya cabang tetapi merupakan denyut nadi bagi kelangsungan hidup Perwami itu sendiri. Ia akan menjadi tulang punggung agar gerak organisasi ini terus hidup tanpa redup, terus bersinar tanpa cela, dan terus memandu anggotanya agar tetap profesional dan bermutu. Dengan pedoman pilar-pilar prosedur dan kaidah jurnalisme serta kode etik wartawan, Perwami DKI memiliki visi meningkatkan mutu dan profesionalisme jurnalis. Visi inilah yang akan melandasi semua program dan aktivitas sehari-hari Perwami DKI.
Sejumlah program telah disusun Perwami DKI. Program terpenting adalah pelatihan jurnalisme. Pelatihan ini tidak hanya melatih jurnalis untuk lebih memahami teori dan prosedur jurnalistik. Lebih dari itu, pelatihan ini akan menjawab semua tantangan dan praktik jurnalisme kekinian yang perlu segera mendapatan penyikapan agar praktik-praktik jurnalisme tetap dalam koridor pilar-pilar dan landasan teori dan pedoman ilmu jurnalistik, tidak menyimpang dari kode etik jurnalistik dan kode etik Perwami. Inilah pentignya pelatihan. Dalam setahun program pelatihan ini akan diadakan minimal dua kali.
Selain pelatihan, peningkatan mutu dan profesionalisme juga dilakukan dengan melakukan diskusi, workshop, talkshow, dan kegiatan-kegiatan lain dengan meningkatakan wawasan dan pengetahuan terhadap ilmu jurnalistik, wacana dan praktik jurnalisme modern, hingga kaidah hukum yang melindungi dan mungkin menganca kebebasan pers.
Program terpenting lainnya adalah melakukan perlindungan dan pelayanan terhadap jurnalis, anggota Perwami. Perlindungan dari ancaman tindak kekerasan, baik kekerasan pemilik modal maupun kekerasan masyarakat dan aparat pemerintahan. Program perlindungan juga dimaksudkan untuk melindungi jurnalis, anggota Perwami DKI, dari ancaman hukuman terkait tugas-tugas jurnalistiknya.
Program pelayanan dilakukan denga menggagas peningkatan kualitas hidup setiap jurnalis, anggota Perwami DKI. Peningkatan kualitas hidup meliputi kenaikan gaji, pemberian bonus tahunan, pemberian tunjangan hari raya, tunjangan makan, transportasi, asuransi kesehatan dan asuransi jiwa, dan jaminan hari tua, serta tunjangan-tunjangan lain yang menyertai tugas jurnalis, anggota Perwami DKI.
Tiga porgram ini merupakan PILAR penting program kerja Perwami DKI. Ibarat embun pagi, tiga pilar ini akan menjadi landasan aktivitas dan kegiatan Perwami DKI dalam melangkah dan menggerakan organisasi.
Jakarta, Juni 2009
Ketua Perwami DKI
Heru B. Arifin